Pages

Subscribe:

Minggu, 27 Januari 2013

Tipe Guru Ditinjau dari Cara Menghadapi Para Siswa


Ada beberapa tipe guru ditinjau dari caranya menghadapi para siswa, yaitu sebagai berikut.

1. Guru Otoriter

Guru otoriter adalah seorang guru yang mengutamakan pendekatan kekuasaan dalam menghadapi para siswa. Ia senang menggunakan perintah-perintah secara otoriter. Apabila perintah-perintahnya tidak dipenuhi, guru tipe ini cenderung marah kepada para siswa.

Guru otoriter tidak senang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan gagasan taua pertanyaan. Guru tipe ini melakukan proses pendidikan dengan sistem indoktrinasi. Ia tidak menyenangi protes taua kritikan dari siwa-siswinya. Apabila ada sikap atau perilakunya yang salah, lalu siswa memrotesnya, ia marah. Dengan kata lain, guru tipe ini senang memaksakan kehendaknya kepada para siswa secara terang-terangan.

Guru tipe otoriter ini memang ditakuti oleh para siswanya. Akan tetapi, di belakang sang guru, para siswa sama sekali tidak menghargai sikap dan perbuatan guru tersebut. Di belakang sang guru, para siswa mencibir dan tidak menghormatinya. Bahkan tidak jarang, guru otoriter mendapatkan perlawanan dari para siswa, baik secara fisik maupun non fisik.

2. Guru Laissez Faire

Guru dengan tipe ini tidak berdaya di hadapan para siswa. ia hampir tidak dapat mengendalikan kelas dalam pembelajaran. Anak-anak dibiarkannya melakukan aktivitas menurut kehendak mereka. Sikap dan perlakuannya kepada siswa cenderung permissive (serba boleh).

Di tangan guru tipe ini, para siswa menjadi liar dan tidak terkendali. Akibatnya, proses pembelajaran tidak menghasilkan out put yang baik. Bahkan, tak jarang alat-alat belajar pun menjadi rusak oleh kenakalan anak-anak di dalam kelas karena gurunya laissez faire.

Guru tipe ini tidak mampu mengendalikan siswa dengan baik. Ia masa bodoh terhadap apa yang terjadi pada siswa-siswinya. Apabila ia hendak mengingatkan siswa yang mengganggu kegiatan pembelajaran, ia takut siswa marah atau tersinggung. Guru dengan tipe ini punya kekuatan di hadapan para siswanya.

3. Guru Demokratis

Guru tipe demokratis adalah guru yang mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk tumbuh dan berkemang secara wajar. Ia dapat mebedakan mana perilaku siswa yang harus dilarang dengan sikap otoriter dan mana perilaku siswa yang harus dibiarkan. Nalurinya terasah untuk memahami keadaan siswa. Jika siswa perlu dilarang, ia akan melarangnya dengan cara yang mudah dipahami dan dimngerti siswa. Jika siswa perlu didukung, ia akan mendukungnya. Dan apabila perilaku siswa perlu dibiarkan, ia akan membiarkannya sepanjang tidak keluar dari norma-norma pendidikan.

Guru demokratis ini menyenangkan para siswa karena sifat dasar manusia, termasuk siswa adalah ingin diperlakukan secara demokratis. Guru tipe ini sangat memahami, dalam situasi apa ia harus bersikap tegas dan dalam situasi apa ia harus bijak serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguah dirinya.

4. Guru Psuedo Demokratis

Guru dengan tipe ini berpura-pura demokratis, padahal sesunguhnya otoriter. Ia sangat menghanedaki para siswa patuh dan tunduk kepada dirinya dan tidak menyukai siswa yang membantah atau melawan kehenadaknya. Akan tetapi, di sisi lain ia tidak mau dicap sebagai guru yang otoriter. Oleh sebab itu, guru dengan tipe ini menutupi sikap otoriternya dengan berpura-pura demokratis. Ia tampak seperti lembut dan penuh dengan sikap demokratis, tetapi apabila kehendaknya dibantah atau ditentang, upaya untuk memaksakan kehendaknya dilakukan dengan berbagai cara.

Hal yang membedakan antara guru tipe otoriter dengan guru tipe pseudo demokratis adalah bentuk pemaksaannya. Guru otoriter memaksa para siswa dengan cara terang-terngan, sedangkan guru tipepseudo demokratis memaksa siswa dengan cara-cara halus.

Apabila anda menggunakan cara-cara demokratis dalam menghadapi siswa, tetapi sesungguhnya anda menginginnkan siswa anda mematuhi segala kehendak anda, berarti anda tergolong ke dalam tipe gurupseudo demokratis.

Bagaimana, para guru?termasuk tipe apakah anda?
READMORE....!!

Bersahabat dengan Siswa, Siapa Takut?


Dahulu, jarak antara guru dan siswa sangat kentara. Seolah-olah guru adalah orang yang tinggi derajatnya, sedangkan siswa rendah derajatnya.

            Saat ini, keadaan demikian tidak dapat dipertahankan. Siswa sekarang menyenangi guru yang familiar dan menjalin persahabatan dengan mereka. Secara psikologis, persahabatan dapat membuka hubungan yang lebih akrab sehingga dapat memahami pribadi masing-masing. Siswa tidak suka guru yang menjaga jarak. Mereka menyebut guru seperti itu sebagai guru jaim (jaga image).

            Guru menyenangkan adalah guru yang mampu menjalin keakraban dengan siswa-siswinya. Akan tetapi, keakraban di antara keduanya tetap ada batasnya. Persahabatan yang dijalin dengan akrab antara guru dan siswa dilakukan sebatas untuk mempermudah proses memahami pribadi siswa sehingga dapat bermanfaat untuk mendidik mereka. Keakraban tanpa batas antara siswa dan guru dapat menjadi penyebab kurang efketifnya pembelajaran.

            Dalam praktik kehidupan sehari-hari, siswa senang bergaul dengan guru yang mau akrab dengan mereka. Mereka dapat mencurahkan isi hati, termasuk kesulitan-kesulitan dalam belajar. Apabila guru dapat menggali isi hati dan mengetahui kesulitan belajar mereka, ia dengan mudah dapat membimbing mereka.

            Ada sementara guru yang berpandangan bahwa keakraban guru dan siswa dapat menurunkan wibawa guru. Sebetulnya tidaklah demikian. Wibawa guru tidak akan turun akibat hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Wibawa guru turun apabila guru tidak mampu menunjukkan nilai positif di hadapan siswa-siswinya.

            Manfaat yang dapat kita peroleh dari sikap akrab guru dengan para siswa, di antaranya:
  1. Siswa tidak merasakan ketegangan saat berhadapan dengan gurunya.
  2. Komunikasi dan hubungan antara siswa dan guru menjadi karab
  3. Siswa dapat lebih terbuka dalam menyampaikan isi hati dan persoalan-persoalan belaar lainnya
  4. Guru dapat menggali banyak sikap dan pikiran siswa-siswi
  5. siswa merasa diakui dan diayomi oleh gurunya.
READMORE....!!

Rasulullah pun Menangis (Pesan Untuk Wanita)


Siang itu Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah meninggalkan rumah untuk berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Semenjak menikah dengan Ali, Fatimah tidak lagi tinggal bersama Rasulullah. Maka sebagai pengobat rindu hati Fatimah dan Ali terhadap Rasulullah, mereka selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi sang ayah.

Namun pada kunjungan hari itu mereka mendapati Rasulullah tidak sebagaimana biasanya. Dari luar rumah terdengar suara tangisan Rasulullah yang menyayat hati. Ali dan Fatimah berhamburan masuk ke dalam rumah ingin segera mengetahui apa yang sedang terjadi dengan Rasulullah.

Rasulullah sedang duduk termenung di dalam rumah. Tergurat kesedihan yang amat dalam di wajahnya. Air matanya terus meleleh membasahi kedua pipi yang putih bagaikan pualam. Sesuatu yang besar telah terjadi hingga Rasulullah menangis tiada henti.

“Assalamua’alika Ya Rasulallah… Apa yang telah terjadi…” tanya Ali.
“Wahai ayah, sesuatu apakah yang telah membuat ayah bersedih. Mengapa air mata ayah terus menetes?” sambung Fatimah.

Rasulullah memandang putri dan menantunya, lalu beliau berkata,

“Tadi malam ada seseorang yang mengajakku naik ke langit… Lalu membawaku ke suatu tempat yang sangat mengerikan. Jurang-jurang dalam yang dipenuhi dengan api yang berkobar… Lalu aku melihat orang-orang perempuan dari umatku yang disiksa dengan bermacam-macam siksaan. Begitu dahsyatnya siksaan itu hingga mereka menjerit-jerit kesakitan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis seperti ini”. “Wahai anakku… Diantara siksaan itu, aku melihat perempuan-perempuan yang digantung dengan rambutnya lalu otaknya mendidih”.
“Kemudian aku melihat perempuan-perempuan yang digantung dengan lidahnya, lalu air panas mendidih dituangkan ke tenggorokannya”.

“Di sudut yang lain aku melihat perempuan-perempuan yang diikat kedua kakinya hingga puting payudaranya dan kedua tangannya diikatkan pada ubun-ubunnya, kemudian Allah memerintahkan ular-ular berbisa dan kalajengking untuk menggigit dan menyengat tubuh-tubuh mereka”.

“Tidak hanya itu. Ada lagi perempuan-perempuan yang digantung dengan kedua puting payudaranya”.

“Lalu aku lihat perempuan-perempuan berkepala babi namun tubuh mereka seperti keledai dan telah disiapkan untuk mereka satu juta macam siksaan yang lain”.

“Aku juga melihat perempuan-perempuan yang wajahnya seperti anjing, sedangkan api masuk dari mulutnya dan keluar dari duburnya, lalu malaikat memukul mereka dengan palu-palu dari api”.

Rasulullah diam. Sesekali beliau mengusap air mata yang membasahi pipinya. Lalu bertanyalah Fatimah, “Wahai Ayahku tercinta, Apakah yang telah diperbuat oleh perempuan-perempuan itu? Sehingga mereka harus menerima siksaan yang sangat mengerikan itu?”

Rasulullah menjelasakan, “Wahai putriku, perempuan-perempuan yang digantung dengan rambutnya itu adalah perempuan yang tidak mau menutup rambutnya dari laki-laki yang bukan mahram”. Dia malah bangga apabila ada laki-laki yang terpesona dengan keindahan rambutnya sehingga dia enggan mengenakan kerudung atau jilbab.

“Sedangkan perempuan-perempuan yang digantung dengan lidahnya adalah mereka yang mulutnya sering mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati suaminya”. Istri yang seharusnya bertutur kata yang baik, lemah lembut dan santun terhadap suami, ternyata malah sering melontarkan umpatan, celaan, hinaan dan kata-kata yang kasar. Maka itulah pembalasan yang setimpal dengan perbuatannya.

“Lalu perempuan-perempuan yang digantung dengan puting payudaranya itu adalah perempuan yang menyakiti suami di tempat tidur”. Dia suka menolak ajakan suami di tempat tidur dengan tanpa alasan yang jelas.

“Lalu kenapa dengan perempuan-perempuan yang kedua kakinya diikat hingga puting payudaranya dan tangannya sampai ubun-ubun, lalu tubuhnya digerogoti ular dan kalajengking itu Ya Rasulullah…” tanya Fatimah.
“Mereka adalah perempuan yang tidak mau segera mandi junub setelah suci dari haid dan suka melalaikan shalat” jawab Rasulullah

“Bagaimana dengan perempuan-perempuan yang berkepala babi dan bertubuh keledai? Kesalahan apa yang telah mereka lakukan?” tanya Fatimah.

“Wahai Fatimah, mereka adalah perempuan yang suka mengadu domba dan suka berbuat dusta”. Dia sebarkan berita-berita dusta untuk mengadu domba manusia.

“Sedangkan perempuan-perempuan yang yang bertubuh seperti seekor anjing, lalu api dimasukkan ke mulutnya dan keluar melalui duburnya adalah perempuan yang suka mengungkit ungkit pemberian dan suka dengki terhadap kenikmatan yang orang lain” jelas Rasulullah.

Fatimah dan Ali tertegun mendengar cerita yang merupakan kejadian nyata yang dilihat oleh Rasulullah dalam perjalanan Isra’ Mi’raj. Allah sengaja menunjukkan kejadian-kejadian itu kepada rasulNya agar menjadi peringatan bagi seluruh umat, khususnya orang-orang yang beriman.

Di akhir cerita Rasulullah berpesan kepada Fatimah, “Wahai anak perempuanku.. Celaka bagi seorang istri yang menentang pada suaminya” Hadits Riwayat Az Zawajir
READMORE....!!

Wanita selalu mengembalikan yang lebih untuk pria


Jika kamu memberinya rumah,, maka ia akan
memberimu kehangatan dalam rumahmu….

Jika kamu memberinya beras,, ia akan mengembalikan
nasi untukmu…..

Jika kamu memberinya CINTA,, ia akan memberimu
pengabdian seumur hidupnya……

Tapi jika kau memberinya hinaan,, ia akan memberimu
do’a dalam airmata kepedihannya,, dan itu berarti
siapkan dirimu untuk berjuta
KEMALANGAN!”

Jika kemarin kamu berdoa & yakin bahwa dialah tulang
rusukmu…..
maka terimalah dia bukan sebagai wanita
yang sempurna,, melainkan sebagai wanita yang
terbaik
dari ALLAH…….

Bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah tapi dia
yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya,,
dan ia yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu….

Ia yang menerima masa lalu mu & yang siap
merancangkan masa depannya bersamamu…..
Ia yang selalu cemas & hilang akal ketika kamu tak
memberinya kabar…..

Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa
lucu,, cemburunya berarti sayang,, airmatanya bisa
menyayat hatimu,, tapi jika sekarang semuanya itu jadi
alasan kamu melepaskannya,, maka merenunglah sejenak…..!!!

“Mengapa wanita tercipta dari tulang rusuk pria…??
bukan
dari tulang kepala,, karena wanita bukan untuk
memimpin pria….!!!

bukan dari tulang kaki,, karena wanita
bukan alas kaki pria & diinjak….!!!

Tapi ia tercipta dari tulang
rusuk pria karena dekat dengan hati,, agar wanita
menjadi pendamping,,pen jaga hati,,untuk dilindungi & disayangi…..! !!

Karena wanita akan terlelap dalam dekapan
pria,, karena wanita tahu dari sana dia berasal.”

READMORE....!!

Bukan Keinginanku, Tapi Kehendak-Nya


Kalau aku lahir ke alam dunia
Pasti bukan keinginanku, tapi kehendak-Nya
Bila aku harus berbuat mengikuti jalan-Nya
Itu juga bukan keinginanku, tapi karena kehendak-Nya

Hidup haruslah bahagia di dunia juga di akhirat
Itu bukan keinginanku, tapi kehendak-Nya
Hidupku bukan bagaimana menurut keinginanku seharusnya
Tapi berada di jalan-Nya sebagaimana kehendak-Nya

Sekiranya hidup menuruti keinginanku, bukan menuruti kehendak-Nya
Pastilah merugi akhirnya
Keinginanku mustahil mampu memenuhi kehendak-Nya
Sekiranya tak mau mendahulukan kehendak-Nya

Al-Qur'an mengajarkan agar hidup berserah diri kepada-Nya
Dunia lahir bukan mengikuti bagaimana keinginan makhluk-Nya
Beribadah untuk menyembah hanya kepada-Nya
Itu juga merupakan kehendak-Nya

Maka, hidupku sudah pasti harus mengikuti kehendak-Nya
Itu jika berharap hidup menjadi bahagia
Bila hidup hanya mengikuti apa yang menjadi keinginanku saja
Pastilah kehendak-Nya tak dipatuhi olehku sebagai hamba-Nya

Kuingin begini dan begitu harus sejalan dengan kehendak-Nya
Sekiranya jauh dari apa yang dikehendaki-Nya
Maka, keinginanku hanya bertumpu pada nafsu dunia
Mulia hidup pasti juga jauh berlabuh di dermaga cinta-Nya

Allah Yang Maha Mulia pasti mengatur seluruh makhluk-Nya
Sebagaimana yang dikehendaki-Nya di dalam kekuasaan-Nya
Ada keinginan yang disediakan tapi jangan abaikan kehendak-Nya
Itu telah menjadi ketetapan-Nya

Dahulukanlah kehendak-Nya
Perintah dan larangan-Nya adalah kehendak-Nya
Bila mengikuti kehendak-Nya
Allah pasti mampu memenuhi apa yang diinginkan makhluk-Nya

Sudah siapkah menjalani hidup sebagaimana kehendak-Nya?
Boleh saja berkeinginan jika diizinkan oleh-Nya
Jangan mengetahui hanya untuk menuruti nafsu dunia
Tapi ketahuilah ada kehendak-Nya.

READMORE....!!

Jika Da’wah adalah CINTA..


Cukup bergetar bila sesekali mengingat apa yang pernah Syeikh Tarbiyah ini ucapkan, “dakwah adalah cinta…”. Ternyata lebih jauh dari itu beliau ingin terus ingatkan kita bahwa bukan karena dakwah adalah cinta, sehingga pengertiannya bahwa ia nya kan menggerogoti tubuh kita, setiap energi, dan waktu tak tersisa dengan sia-sia. Lebih, jauh lebih dalam.
Karena jika dakwah adalah cinta maka ia adalah paham. Individu itu paham untuk apa ia di sini, apa hakikat jalan ini, sadar dan tahu bahwa inilah jalan para Anbiya. Tak mulus, bahkan menerjang tubuh hingga penuh luka dan darah. Tapi ia paham.
Karena jika dakwah adalah cinta maka ia adalah satu bentuk amal berbalut keikhlasan. Karena cinta kepada dakwah inilah yang melahirkan energi dalam jiwa, potensi terpendam, dan lahirlah keajaiban dari rahim cinta. Imannya pun hidup, menyala, terang berusaha menerangi Bumi dengan nilai-nilai yang ia usung. Amalnya mengalir tiap waktu.
Ia bersungguh-sungguh, coba maksimalkan tiap hari yang ia lewati. Tak penting hasilnya nanti apa, ataupun apakah ia yang nanti memanen hasilnya. Karena dakwah adalah cinta yang diberikan kepada Rabb nya.
Ia lah pemegang teguh doktrin “Allah tujuan kami”.

Pun jika dakwah adalah cinta maka dakwah ialah jihad berbaju tadhdhiyah (pengorbanan) dan tajarrud (totalitas). Pandangan individu ini jauh ke depan, dan cita-citanya jauh memenuhi seluruh ruang di hatinya. Tak tergadai buaian dunia. Seluruh waktu dan pikirannya telah membesarkan jiwanya.
Ia yang bukan lagi individu yang menyisakan waktu dan tenaga untuk menghadap Allah dan berjuang untuk agama-Nya. Ia yang mengalokasikan waktu, mempersiapkan tenaga, dan menyumbangsihkan jiwa raga di jalan ini. Tak peduli masalah pribadi kesehariannya. Ia sadar, dakwah ini sudah banyak masalah, tak perlu lagi ditambah masalah pribadinya.
Dan jika dakwah adalah cinta, ia adalah ukhuwah, ketaatan, dan ketsiqahan (percaya). Tidak melebihi batas lower upper. Untuk berlapang dada sebagai batas minimum dan itsar (mendahului kepentingan saudaranya) ketika ia mencapai batas maksimum.
Selebihnya ialah yang memahami pesan mulia “Innahu in lam takun bihim falan yakuna bighoirihim, wa in lam yakunu bihi fasayakununa bighoirihi” (Jika ia tidak bersama mereka, ia tak akan bersama selain mereka. Dan mereka bila tidak bersamanya, akan bersama selain dia). Untuk saling percaya antar saudara, antara qiyadah dan jundi-jundinya. Untuk taat kepada qiyadah dalam rangka taat kepada-Nya. Dan dakwah ialah mencakup ketiganya.
Karena dakwah adalah cinta…
READMORE....!!

Sepeda Motor Hilang?? Cari Di Al Qur’an Ajaah…!


Terdengar keras pintu masuk dibanting kuat-kuat. Mendengar itu Bu Dedeh bertanya-tanya dalam hati: “Siapa gerangan itu?”
Ternyata Tabrani, anaknya yang baru pulang dari kantor.
“Kenapa Sep? Kok kamu kelihatan gusar begitu? Apalagi , apa gak malu didengar tetangga, pintu itu kamu banting keras-keras? “
“Maaf Bu. Aku kena musibah. Motorku dicuri orang di kantor. Semua orang di kantor dan petugas satpam juga tidak tahu menahu. Aku sudah lapor polisi terdekat, walau tahu itu percuma. Aku benar-benar kalut saat ini. Apalagi kreditannya belum selesai. Aduhhh! harus cari di mana yah!!??? Sepertinya aku benar-benar ingin menghabisi orang yang curi motorku itu, jika beruntung ketemu nanti. Awasss!!!” cerita Tabrani tak ada ujungnya.
Ibunya melihat kegusaran anaknya berlebihan. Ingin rasanya memeluk dan mengelus dadanya. Namun ia pikir, saat ini ia tidak bisa menghadapi anaknya dengan tenang. Untuk apa menghadapi sebuah batu.
“Coba kamu cari motormu di Al Qur’an!” seru ibunya sambil berlalu kembali ke kamarnya, sambil berharap ada air yang bisa menghancurkan batu itu.
“Ibu ngomong apa seh? Tidak bisa lihat aku lagi kesal apa? Kok bisa-bisanya ngelantur seperti itu.” bisik hati Tabrani panas membara.
***
Beberapa hari kemudian, Tabrani keluar kamar dengan tampak cerahnya. Lalu ia menghampiri ibunya, sambil menyematkam ciuman sayang didahi perempuan tua itu.
Leila adiknya yang berada di situ hanya terheran-heran. “Ketemu jodoh kali?” bisik otaknya.
“Terima kasih ya Bu! Sudah menjadi ibu yang terbaik, terbaik dari segala perempuan!”
“Gombal! Kamu kenapa seh?” tanya Bu Dedeh yang masih memerah pipinya.
“Aku sudah menemukan motorku!”
“Oh yah? Alhamdulillah! Ketemu di mana?”
“Ya di Al Qur’an lah Bu. Khan ibu yang bilang.”
Bu Dedeh tersenyum cerah.
“Motor? Di Al Qur’an? Emang bisa? Di mana?” tanya Leila.
“Di ayat-ayat kesabaran, di ayat-ayat keikhlasan, di ayat-ayat bahwa harta itu hanya pinjaman. bukan milik kita, tapi milik Allah!” jawab Tabrani sambil tersenyum kepada adiknya.
“Ooo gitu toh! Baguslah! Aku udah lama khawatir dengan keadaan Aa.”
“Iya La! Jangankan motor, kamu dengar tidak berita di tv beberapa waktu lalu. Ada orang yang membunuh penjual pulsa, lantaran pulsa yang ia beli tidak kunjung masuk. Padahal pulsa itu hanya seharga Rp. 10.000,-. Tapi bisa mengubah orang jadi ganas dan lupa diri. Makanya kita harus belajar bersabar dan ikhlas! Apalagi hidup di negara ini yang terasa semakin sempit saja.” kata Bu Dedeh kepada anak-anaknya yang tercinta.
Tabrani dan Leila mengangguk paham.
READMORE....!!

Ukhti Jangan begitu


Pernahkah engkau taaruf dgn seorang ikhwan dan dengan semboyan dahsyat MENCINTAIMU KARENA ALLAH, tapi berawal dgn niat sperti ini:

“hmm.. jalani dululah, siapa tau cocok…”
“hmm.., bolehlah, siapa tauemang jodoh…”
“siapa tau…”……”s iapa tau…” dan siapa tau yg lain-lainnya… .

Sungguh bukan hak saya utk berkata demikian sebenarnya..
Tapi…sungguh miris hati saya ketika melihat realita… taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran…!!!

Akibatnya.. taaruf tiada bedanya dg pacaran…?? ?
Lalu…??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan “selimut Islami…” ??

Jika pacaran yang dibicarakan adalah: “sayang…ketem uan yuk…”
Taaruf…: “ukhty…sholat tahajud dulu…* ?????, maksud lo?
Jika pacaran mengungkapkan perasaan dgn: “sayang…aku cinta kamu…”
Taaruf …: “ukhty…sunggu h hati ini mencintaimu karena Allah…” *Maksud lo ????

Sms-sms penuh perhatian… tiap hari…tiap jam…
Telepon mengobrol kehidupan sehari-hari. curhat sana sini ini itu..
Chatting..?? tiap hari!
YANG DIBICARAKAN. ..??????? hmm..tidak jauh beda…!!!

Kiranya semuanya telah tau…
Bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki…
Namun…saya wanita…dan ukhty pun wanita…kita juga tau…bahwa perhatian laki-laki… kasih sayangnya… sikap melindunginya. kata2 manisnya..adala h cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita…
Mungkin para akhwat pada awalnya akan berkata…

“iih…antum iseng banget sih…”
“nyebelin… “
“ganjen…”
“ngapain sih ngajak-ngajak taarufan gak jelas..”

TAPI….tanpa kita sadari, kita semuapun juga tau….
BAHWA Cinta itu tumbuh karena terbiasa…

terbiasa di smsin dan ditelponin..
terbiasa dekat…
terbiasa ada…
terbiasa bersama…
terbiasa saling menyapa…
terbiasa diberi perhatian…
terbiasa saling mengobrol…
danterbiasa terbiasa yg lain.. hmm…

Cinta itu teramat bening…
saat ini tiada apapun…namun perlahan…tanp a kita sadari…dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasa i kita…

Awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya. ..
Terganggu oleh sms-sms isengnya….
Terganggu oleh pertanyaan-pert anya an anehnya….

Namun…tanpa kita sadari…
saat ia tiada…
saat sms tak kunjung tiba…
saat telepon tak berdering lama….????
akan ada perasaan kehilangan.. ..
setiap saat melihat ke HP…menunggu deringnya…
setiap saat melongok ke komputer…menu nggu dia online.
Dan itukah…itukah saudariku… .??? yang dinamakan dengan…”MENCI NTAI KARENA ALLAH…???

dan bgaimana jika kita telah jatuh cinta…
bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu…mengi nginkan adanya kebersamaan. ..
merindukan adanya kasih yang tanpa akhir…
sementara… .KITA BELUM HALAL….!!! !!!
DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL….!!! !!!

sanggupkah engkau pertanggungjawa bkan sms-sms mesramu…?? ?
sanggupkah engkau pertanggungjawa bkan telepon mesramu…?? ?
sanggupkah engkau pertanggungjawa bkan tangis para akhwat karena mulai merindukanmu. ..???
dan mulai berharap padamu…???

MARI TAARUF YANG BENAR…!
CARANYA..? CARI ILMUNYA ATUH..!

READMORE....!!

Keharmonisan Suami Isteri, Justru karena Mereka Berbeda


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata harmonis memiliki makna pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; keserasian. Dalam konteks keluarga, kata harmonis dekat dengan makna keselarasan dan keserasian antara suami, isteri dan seluruh anggota keluarga. Selaras dan serasi, menunjukkan suatu kesamaan tujuan dan cita-cita, walaupun kondisinya tidak selalu sama.

Mungkin saja ada hal yang berbeda, namun perbedaan terbingkai dalam keselarasan dan keserasian.
Kapan kita mengatakan pakaian  yang dikenakan seseorang sebagai serasi? Apakah karena warnanya sama? Seorang lelaki muda mengenakan sepatu, celana panjang, hem, dasi, jas dan topi dengan warna yang sama. Warna hitam semua, atau merah semua, atau putih semua, itukah serasi?

Bahkan anda akan sulit menilai penampilan lelaki muda tersebut, apabila semua yang dikenakan memiliki warna yang sama. Justru penampilan dikatakan serasi apabila ada perbedaan, namun beda yang serasi. Misalnya ia mengenakan sepatu berwarna hitam, kaus kaki abu-abu, celana panjang hitam, kemeja warna putih, jas hitam, dasi merah tua, dan peci berwarna hitam. Ada banyak warna yang dikenakan, namun justru itu yang membentuk makna serasi.

Perbedaan Adalah Unsur Keserasian

Karena salah satu makna keharmonisan adalah keserasian, maka perbedaan justru menjadi salah satu unsur terpenting di dalamnya. Jangan berharap suami dan isteri akan sama dalam semua hal, karena sejak dari awalnya memang tidak sama. Kesamaan mereka terjadi dalam hal yang prinsip, seperti kesamaan visi keluarga, kesamaan tujuan berkeluarga, kesamaan keyakinan hidup. Namun dalam berbagai sisi praktis, suami dan isteri tidak perlu sama.

Dalam konferensi tahunan British Psychological Society 2012, di antara tema yang menjadi pembahasan adalah perbedaan fisiologis dan biologis laki-laki dan perempuan. Para ahli mengupas beberapa perbedaan dalam kemampuan kognitif, misalnya, laki-laki memiliki keterampilan kesadaran spasial lebih baik. Sedangkan perempuan memiliki daya ingat yang lebih kuat untuk benda-benda, serta kefasihan dalam lisan.

Profesor psikologi Diane Halpern dari Claremont McKenna College di California, Amerika Serikat berharap bisa memperbaiki pengetahuan tahun 1980-an, yang menyatakan bahwa otak laki-laki dan perempuan hampir identik. “Kita memang melakukan sosialisasi pada anak laki-laki dan perempuan dengan cara yang berbeda. Namun kontribusi biologi yang ada bukanlah nol,” katanya.

Beberapa perbedaan utama antara laki-laki dan perempuan yang diyakini adalah biologis dalam sifat alami. Termasuk, pria yang memiliki kemampuan kuat untuk memikirkan obyek dalam bentuk 3D yang membantu mereka menavigasi. Bahkan perbedaan ini telah terlihat dalam hasil studi yang melibatkan bayi berusia tiga bulan. Perempuan ‘lebih baik dalam mengingat letak benda-benda’ dan lebih bisa menavigasi melalui landmark dibanding sifat umum navigasi laki-laki yang berupa arah.

Ada pula pertanyaan menggelitik, “Mengapa 90% dari manajer perusahaan adalah laki-laki, dan 90% dari sekretaris yang ada di perusahaan adalah perempuan?” Ini dianggap sebagai perbedaan umum antara laki-laki dan perempuan dalam beberapa segi kemampuan yang spesifik. Justru dengan adanya berbagai perbedaan kemampuan tersebut, laki-laki dan perempuan bisa saling melengkapi, saling mengisi, saling memberi dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Tidak ada superioritas, bahwa lelaki lebih baik dan lebih unggul dari perempuan, atau perempuan lebih baik dan lebih unggul dari lelaki. Yang terjadi adalah, lelaki dan perempuan memiliki sisi-sisi kelebihan dan keunggulan, namun pada saat yang sama memiliki sisi kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah, dalam sebuah keluarga mereka bisa saling menguatkan sisi kekurangan, dan bisa saling berbagi pada sisi kelebihan. Itulah makna serasi, sebuah perbedaan yang menimbulkan harmonis, saling memerlukan, saling mengisi dan melengkapi antara suami dan isteri.

Saling Memahami

Yang menjadi tuntutan dalam kehidupan keluarga adalah saling memahami adanya hal yang berbeda tersebut. Suami dan isteri harus membuka ruang penerimaan, pemahaman dan toleransi yang tinggi dalam jiwa mereka, akan hadirnya realitas perbedaan umum yang tidak bisa dihindarkan. Isteri yang sangat suka ungkapan verbal, dan suami yang kurang suka ungkapan verbal. Isteri yang banyak menggunakan potensi perasaan dalam memandang suatu kejadian, sementara suami lebih banyak menggunakan potensi akal.
Jika perbedaan tersebut dipahami dan diparesiasi secara tepat, tidak akan memunculkan konflik atau pertengkaran yang tidak perlu. Pertengkaran terjadi antara suami dan isteri, karena ada banyak hal berbeda yang ada dalam diri mereka. Jika masing-masing tidak mampu memahami realitas perbedaan ini, yang terjadi adalah peruncingan konflik yang mengarah kepada disharmoni. Boleh saja sesekali waktu bertengkar dan ada konflik, namun harus segera diredam dan diatasi dengan saling pengertian dan saling memahami antara suami dan isteri.
Rasakanlah keharmonisan, justru karena suami dan isteri memiliki banyak perbedaan. Jika semua hal sama, lalu dimana letak kenikmatan hidup berkeluarga?
READMORE....!!